b. Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokhemis tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secara keseluruhan oleh unsur lain.
c. Peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman adalah secara langsung dan bukan secara tidak langsung.
Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanaman sangat ditentukan oleh pH. N pada pH 5.5 - 8.5, P pada pH 5.5 - 7.5 sedangkan K pada pH 5.5 - 10 sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah. Pelajaran penting yang perlu kita ingat dari ketersediaan unsur esensial dalam hubungannya dengan pH yaitu bahwa untuk melakukan percobaan-percobaan lapang disarankan agar dilakukan pada area dengan pH tanah kurang lebih 7. Hal ini disebabkan karena pada pH tersebut semua unsur hara esensial baik makro maupun mikro berbeda dalam keadaan yang siap untuk diserap oleh akar tanaman sehingga dapat menjamin pertumbuhan dan produksi tanaman. Dalam praktek lapang maupun demplot yang dilakukan sering mengabaikan faktor ini sehingga sering timbul klaim bahwa BISI-2 hanya keluar satu tongkol padahal BISI-2 dapat keluar 2 tongkol per tanaman dan lain kasus yang sering kita temui dilapang. Selanjutnya penulis mencoba untuk menunjukkan esensialitas dari tiap-tiap unsur.
CARBON, OKSIGEN, HIDROGEN (C, O, H)
Carbon , Oksigen dan Hidrogen merupakan bahan baku
dalam pembentukan jaringan tubuh tanaman, berada dalam
bentuk H2O (air), H2CO3 ( asam karbonat) dan CO2 (gas
karbondioksida). Karbon adalah unsur penting sebagai
pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering tanaman
terdiri dari bahan organik. Unsur Karbon ( C ), ini diserap
tanaman dalam bentuk gas CO2 yang selanjutnya digunakan
dalam proses yang sangat penting yaitu FOTOSINTESIS :
CO2 + H2O-------- C6H12O6
tanpa
gas CO2 proses tersebut akan terhambat sehingga
pertumbuhan dan produksi tanaman pun akan terhambat.
Landegrardh (1924) menyatakan bahwa:
* CO2 pada permukaan tanah sekitar 0.053 - 0.28 %
* Diatas daun 0.04 - 0.06 %
* Satu meter di atas tanah + 0.07 %
Sama halnya dengan karbon, ternyata Hydrogen (H) merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik dan unsur H ini diserap oleh tanaman dalam bentuk H2O. Esensi unsur ini bagi tanaman adalah pada proses fotosintesis ( CO2 + H2O C6H12O6 ) di sini jelas terlihat bahwa, unsur H sama pentingnya dengan unsur C. Sedangkan Oksigen ( O ) juga terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangun bahan organik, diambil oleh tanaman dalam bentuk gas O2 esensi utama dari unsur. Oksigen ini adalah pada proses res-pirasi.Kita ingat bahwa proses respirasi tanaman adalah proses perombakan gula (karbohidrat) hasil fotosintesis dan hasil akhir dari dari proses respirasi yaitu terbentuknya ATP yang merupakan sumber energi utama bagi tanaman untuk melakukan semua kegiatan seperti absorbsi, transpirasi, transportasi, pembelahan sel, pembungaan maupun fotosintesis.
Aerobrespirasi
C6H12O6 CO2 + H2O
Landegrardh (1924) menyatakan bahwa:
* CO2 pada permukaan tanah sekitar 0.053 - 0.28 %
* Diatas daun 0.04 - 0.06 %
* Satu meter di atas tanah + 0.07 %
Sama halnya dengan karbon, ternyata Hydrogen (H) merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik dan unsur H ini diserap oleh tanaman dalam bentuk H2O. Esensi unsur ini bagi tanaman adalah pada proses fotosintesis ( CO2 + H2O C6H12O6 ) di sini jelas terlihat bahwa, unsur H sama pentingnya dengan unsur C. Sedangkan Oksigen ( O ) juga terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangun bahan organik, diambil oleh tanaman dalam bentuk gas O2 esensi utama dari unsur. Oksigen ini adalah pada proses res-pirasi.Kita ingat bahwa proses respirasi tanaman adalah proses perombakan gula (karbohidrat) hasil fotosintesis dan hasil akhir dari dari proses respirasi yaitu terbentuknya ATP yang merupakan sumber energi utama bagi tanaman untuk melakukan semua kegiatan seperti absorbsi, transpirasi, transportasi, pembelahan sel, pembungaan maupun fotosintesis.
Aerobrespirasi
C6H12O6 CO2 + H2O
NITROGEN (N)
Tanaman menyerap unsur N dalam bentuk ion NO3 dan
(NH4 ). Ion mana yang akan lebih dahulu diserap
tergantung pada keadaan pH. Pada pH di atas 7 ( keadaan
basa) maka ion NH4 ( amonium) yang akan lebih cepat
diserap sedangkan pada pH dibawah 7 ( keadaan asam ) maka ion NO3
( nitrat) yang lebih besar peluang untuk diserap. Hal ini
disebabkan karena pada pH di atas 7 ( ke adaan basa )
banyak terdapat ion (OH ) sehingga ion NH3 yang sama -
sama valensi satu dan bermuatan negatif akan saling
bersaing akibatnya ion NH4 yang berpeluang lebih besar
untuk diserap sebaliknya pada pH rendah banyak tersedia ion H berarti
ion NH4 yang sama-sama valensi satu dan bermuatan positif
akan berkompetisi sehingga peluang ion NO3 untuk diserap
akan jauh lebih besar. Kalau kita memberikan pupuk :
Urea .
Urea .
CO(NH2)2 = O2--->2HNO2
+ 2H2O + Energi.
2HNO2 + O2---->2HNO3
-------H+
-------NO3- ( Diserap )
Sebaliknya kalau kita memberikan pupuk
* ZA (Amonium sulfat )
(NH4)2 SO 4----->2NH4 +(Diserap )SO4 (Diserap).
+ 2H2O + Energi.
2HNO2 + O2---->2HNO3
-------H+
-------NO3- ( Diserap )
Sebaliknya kalau kita memberikan pupuk
* ZA (Amonium sulfat )
(NH4)2 SO 4----->2NH4 +(Diserap )SO4 (Diserap).
Tanaman tanaman seperti cabe,bawang,maupun tanaman
tanaman yang menimbulkan bau yang menyengat disarankan
pemberian N dalam bentuk ZA karena ion SO 4 yang
mengandung unsur S (belerang ) akan membentuk senyawa-senyawa
sekunder yang menyebabkan bawang dan cabe akan terasa lebih
pedas.Walaupun demikian ,dilain sisi bila pemberian pupuk
N dalam bentuk ZA terlalu sering akan menyebabkan
turunnya PH sebab ion SO4 dalam tanah bereaksi dengan H+
membentuk senyawa H2SO4 (asam kuat ) dilain pihak pemberian
S yang berlebihan akan meracuni Tanaman. Apa manfaat atau fungsi
dari unsur N bagi pertumbuhan dan produksi tanaman ?.
Esensialitas N terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
terutama pada pertumbuhan vegetatif ( pertumbuhan akar,
batang dan daun ).
NH4
NH3 asam protein
NO3 amino asam nukleat
NH3 asam protein
NO3 amino asam nukleat
Protein dan asam nukleat inilah yang dipakai untuk
pengisian inti sel yang terus membelah dari satu menjadi
dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan
seterusnya sehingga tanaman dapat tumbuh dan membesar.
Suatu hal yang perlu diingat bahwa apabila pemberian N yang berlebihan
akan menyebabkan rasa pahit seperti yang terjadi pada
timun.
NH4
NH3 asam protein
NO3 amino asam nukleat
NH3 asam protein
NO3 amino asam nukleat
Bila pemberian N melalui pemupukan daun terlalu
sering, maka NH3 akan tertimbun dalam tubuh tanaman,
dilain pihak ada hambatan pem-bentukan protein dan asam
nukleat menyebabkan tanam-an mencari alternatif lain
yaitu pembentukan amida yaitu senyawa sekunder yang rasanya
pahit. Sebab bila NH3 ini tertimbun dalam jumlah banyak justru akan
berbalik meracuni tanaman.
PHOSPOR ( P )
Unsur ini diserap dalam bentuk ion H2PO4 , HPO4 dan
PO4. Diantara ke-3 ion ini yang lebih mudah diserap
adalah ion H2PO4 karena bermuatan satu ( valensi satu )
sehingga tanaman hanya membutuhkan sedikit energi untuk
menyerapnya esensialitas dari unsur ini adalah:
1. Membentuk dalam penyusunan senyawa ATP yaitu senyawa berenergi tinggi yang dihasilkan dalam proses respirasi siklus kreb sehingga tanaman dapat melakukan semua aktifitas biokimianya seperti pembungaan, pembentukan sel, transpirasi, transportasi dan fotosintesus secara absorbsi.
2. Membentuk senyawa fitin ( Ca-Mg-inositol-6P) yang terdapat dalam biji tepatnya dalam endosperm untuk proses perkecambahan.
3. Membentuk DNA dan RNA untuk pembentukan inti sel
DNA Nukleotida
*Adenin
*Guanin Deoxsiribosa
*Timin fosfat
*Sitosin
1. Membentuk dalam penyusunan senyawa ATP yaitu senyawa berenergi tinggi yang dihasilkan dalam proses respirasi siklus kreb sehingga tanaman dapat melakukan semua aktifitas biokimianya seperti pembungaan, pembentukan sel, transpirasi, transportasi dan fotosintesus secara absorbsi.
2. Membentuk senyawa fitin ( Ca-Mg-inositol-6P) yang terdapat dalam biji tepatnya dalam endosperm untuk proses perkecambahan.
3. Membentuk DNA dan RNA untuk pembentukan inti sel
DNA Nukleotida
*Adenin
*Guanin Deoxsiribosa
*Timin fosfat
*Sitosin
RNA nukleotida
* Adenin
* Guanin Ribosafosfat
* Timin
*Uurasil
* Adenin
* Guanin Ribosafosfat
* Timin
*Uurasil
4.
Membentuk senyawa fosfolipid yang berfungsi dalam
mengatur masuk keluarnya (permeabilitas) zat-zat makanan
didalam sel dan merupakan bahan dasar dari bagian sel.
KALIUM ( K )
Elemen ini diserap dalam bentuk hampir pada semua
proses metabolisme tanaman, mulai dari proses penyerapan
air, transpirasi, fotosintesis, respirasi, sintesa enzim
dan aktifitas enzim. Esensi unsur K adalah sebagai
berikut:
1. K merupakan elemen yang higrokopis ( mudah menyerap air) ini menyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan osmotik naik, stomata membuka sehingga gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis.
2. K berperan sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim terutama pada sintesa protein.
1. K merupakan elemen yang higrokopis ( mudah menyerap air) ini menyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan osmotik naik, stomata membuka sehingga gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis.
2. K berperan sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim terutama pada sintesa protein.
BELERANG atau SULFUR ( S )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion HSO4
dan SO4 . Ion SO4 dalam jumlah banyak air berbalik
meracuni tanaman. Unsur S mempunyai dua esensialotas
utama pada tanaman yaitu:
1. Unsur S berperan sebagai senyawa penyusun dan pembentukan asam amino yang mengandung S yaitu sistein, sistin dan methionim. pertumbuhan dan per-kembangan tanaman legum, lili ( bawang) dan cabe. Dari teoritis ini disarankan untuk ke-3 jenis tanaman tersebut diberikan pupuk Za. Bila pembentukan asam amino terhambat otomatis pem-bentukan protein terhambat menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang karena pembelahan sel terhambat sebagai akibat dari tidak adanya protein asam nukleat untuk pengisian inti sel.
2. Unsur berperan sebagai penyusun Asetil CoA ( koenzin A), bila Asetil CoAtidak terbentuk, kan menghambat proses respirasi siklus kreb akibatnya ATP tidak ada yang terbentuk menyebabkan proses fotosintesis, pembelahan sel, pembungaan, absorbsi, trans-parasi, translokasi menjadi terhambat akibatnya per-tumbuhan terhambat.
1. Unsur S berperan sebagai senyawa penyusun dan pembentukan asam amino yang mengandung S yaitu sistein, sistin dan methionim. pertumbuhan dan per-kembangan tanaman legum, lili ( bawang) dan cabe. Dari teoritis ini disarankan untuk ke-3 jenis tanaman tersebut diberikan pupuk Za. Bila pembentukan asam amino terhambat otomatis pem-bentukan protein terhambat menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang karena pembelahan sel terhambat sebagai akibat dari tidak adanya protein asam nukleat untuk pengisian inti sel.
2. Unsur berperan sebagai penyusun Asetil CoA ( koenzin A), bila Asetil CoAtidak terbentuk, kan menghambat proses respirasi siklus kreb akibatnya ATP tidak ada yang terbentuk menyebabkan proses fotosintesis, pembelahan sel, pembungaan, absorbsi, trans-parasi, translokasi menjadi terhambat akibatnya per-tumbuhan terhambat.
KALSIUM (Ca)
Elemen ini diserap dalam bentuk Ca. Sebagaian basar
terdapat dalam daun dan batang dalam bentuk kalsium
pektat yaitu dalam lamella pada dinding sel yang
menyebabkan tanaman menpunyai dinding sel yang lebih
tebal sehingga tahan serangan hama dan penyakit. Fungsi fisiologis
Kalium yang sangat penting dalam tubuh tanaman adalah dalam
hubungan dengan sintesa protein yang dibutuhkan untuk
pembelahan dan pembesaran sel-sel tanaman, disamping
dapat menetralkan asam - asam organik yang dihasilkan
pada proses metabolisme tanaman sehingga tanaman
terhindardari keracunan, Selain berpengaruh pada pem-bentukan Net
pada tanaman melon, elemen ini berperan dalam menaikkan pH.
MAGNESIUM (Mg)
Mg diserap dalam bentuk Mg. Esensi utama dari unsur ini adalah:
1.
Merupakan bagian dari kloropil ( inti klorofil )
sehingga berhubungan langsung dengan proses penting
fotosintesis.
2. Menjadi pengikat antara insin dan substrat sehingga kerja enzim bisa berjalan normal.
3. Menjadi bagian dari fitin yang terdapat dalam benih sehingga mempercepat proses perkecambahan benih.
Fitin Ca - Mg - Inositol - Gp
2. Menjadi pengikat antara insin dan substrat sehingga kerja enzim bisa berjalan normal.
3. Menjadi bagian dari fitin yang terdapat dalam benih sehingga mempercepat proses perkecambahan benih.
Fitin Ca - Mg - Inositol - Gp
KLOR ( Cl )
Klor adalah suatu unsur esensial mikro yang
mempunyai fungsi cukup penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan suatu tanaman. Walaupun demikian kegunaan
fisiologis dari unsur Cl sendiri bagi tanaman, belum banyakdiketahui
orang. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian -
penelitian tentang unsur yang satu ini, disamping
kurangnya literatur yang menulis tentang Cl ini secara
mendetail dan jelas. Perlu diingat bahwa Cl adalah salah
satu unsur esensial mikro, sehingga walaupun diperlukan
hanya dalam jumlah sedikit oleh tanaman ( Mg - g/ tanaman
) tetapi unsur ini mutlak diperlukan oleh tanaman karena :
1. Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat digantikan dengan unsur lain.
2. Fungsi dan peranan bio- kemisnya secara spesifik.
3. Fungsi dan peranannya secara langsung dalam proses fisiologis tanaman.
1. Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat digantikan dengan unsur lain.
2. Fungsi dan peranan bio- kemisnya secara spesifik.
3. Fungsi dan peranannya secara langsung dalam proses fisiologis tanaman.
Apa fungsi utama Cl bagi tanaman?
Cl diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Cl, ion ini mempunyai fungsi fisiologis yang sangat penting dalam proses fotosintesis tanaman terutama pada fase terang. Apabila ion Cl ini tidak tersedia maka proses fotosintesis akan terhambat, otomatis per-tumbuhan dan perkembangan tanamanpun akan terhambat.
6CO2 + 12H2O Sinar Cl
C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Cl diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Cl, ion ini mempunyai fungsi fisiologis yang sangat penting dalam proses fotosintesis tanaman terutama pada fase terang. Apabila ion Cl ini tidak tersedia maka proses fotosintesis akan terhambat, otomatis per-tumbuhan dan perkembangan tanamanpun akan terhambat.
6CO2 + 12H2O Sinar Cl
C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Dalam proses fotosintesis fase terang, ion Cl
berperan penting dalam transfer elektron didalam
kloropil, sehingga terbentuk senyawa ATP berenergi tinggi
dan senyawa inilah yang dipergunakan dalam fase gelap untuk
pembentukan karbohidrat ( C6H12O6 ).
Apabila ATP tidak terbentuk pada fase terang, otomatis pembentukan karbohidrat pada fotosintesis fase gelap akan terhambat. Disini dapat terlihat bahwa betapa pentingnya fungsi ion Cl dalam proses fotosintesis fase terang.
Apabila ATP tidak terbentuk pada fase terang, otomatis pembentukan karbohidrat pada fotosintesis fase gelap akan terhambat. Disini dapat terlihat bahwa betapa pentingnya fungsi ion Cl dalam proses fotosintesis fase terang.
Dari hasil analisa pada tanaman ternyata bahwa Cl
banyak terdapat dalam abu tanaman (relatif besar) dan
dari hasil penyelidikan ternyata Cl banyak terdapat pada
tanaman yang mengandung serat seperti kapas. Pada tanaman
tem-bakau dan tanaman yang meghasilkan tepung apabila Cl
keadaannya lebih besar maka produksi tembakau dan tepung akan
lebih jelek, pada jenis-jenis tanaman ini Cl diperlukan dalam
jumlah sedikit. Bentuk Cl yang berracun pada tanaman akan
tergantung pada iklim, sifat tanah dll. Dari hasil
penyelidikan bentuk Cl yang lebih dari 0,1 % bagi tanaman
pada umumnya akan me-nimbulkan keracunan, sedang-kan
pada padi timbulnya keracunan apabila terbentuk Cl sekitar
0,3 %. Fungsi fisiologis lain dari unsur Cl adalah sebagai aktifitas
enzim . Cl yang diserap dalam bentuk larut kebanyakan
terdapat didalam cairan sel, dengan kandungan Cl yang
bervariasi, dari 1 - 5 %. Bila ion Cl ini bereaksi dengan
ion H akan membentuk senyawa asam klorida (HCl) yang
merupakan salah satu jenis asam pekat yang dapat mematikan
penyakit yang masuk kedalam tubuh tanaman. Defisiensi unsur Cl atau
klorida dapat me-nimbulkan gejala pertumbuhan daun yang
kurang normal ( terutama pada tanaman sayur - sayuran )
daun tampak kurang sehat dan berwarna agak gelap.
Biasanya tanaman tomat, cabe, gandum dan kapas
menunjuk-kan gejala seperti itu.
BORON ( B)
Sebelum dijelaskan lebih terperinci esensi unsur
boron bagi tanaman maka terlebih dahulu diberikan
penjelasan tentang sukrosa yang merupakan gula dalam
bentuk larutan didalam tubuh tanaman. Sebagai mana kita
tahu bersama bahwa hasil fotosintesis adalah C6H12O6 (Zat hidrat
arang atau karbohidrat). Hidrat arang yang paling sederhana
adalah monosakarida (CnH2nOn).
n = 2 - diosa (C2H4O2)
Glikoaldehid
n = 3 - triosa (C3H6O3)
Gliseraldehid
n = 4 - tetosa (C4H8O4)
Eritrosa
n = 5 - pentosa (C5H10O5)
Ribosa, Xilosa
n = 6 - hexosa (C6H12O6)
Glukosa, Galaktosa, Manosa, Fruktosa dll.
Gabungan dari dua molekul monosakarida disebut disakarida. Dalam hal ini glukosa + fruktosa = sukrosa. Jadi sukrosa adalah disakarida yang terbentuk dari kodensasi glukosa dan fruktosa. Gabungan tiga monosakarida disebut trisakarida dst. Di dalam tubuh tanaman sintesa sukrosa terjadi sewaktu atau setelah terjadi sintesa sukrosa dalam reaksi gelap pada daun yang telah dipetik dan diberi glukosa atau fruktosa.
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3 .Unsur Boron mempunyai dua fungsi fisiologis utama adalah:
1. Membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses ini menyebabkan buah melon akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas.
2. Boron juga memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Bila tanaman kekurangan unsur Boron maka:
1. Dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang - ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel. Hal ini menyebabkan rasa buah melon menjadi tidak manis, karena terlalu banyak air didalam ruang sel.
2. Pertumbuhan vegetatif akan terhambat karena akan terhambat karena Boron berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan pembesaran sel.
3. Laju proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk didaun. Sebagai informasi tambahan saat ini pupuk boron yang beredar dipasaran adalah Fitomic dan pupuk Borax ( Na2 Bo4O 10H2O ) dan Datolit ( Ca(OH)2 BoSiO4 ).
n = 2 - diosa (C2H4O2)
Glikoaldehid
n = 3 - triosa (C3H6O3)
Gliseraldehid
n = 4 - tetosa (C4H8O4)
Eritrosa
n = 5 - pentosa (C5H10O5)
Ribosa, Xilosa
n = 6 - hexosa (C6H12O6)
Glukosa, Galaktosa, Manosa, Fruktosa dll.
Gabungan dari dua molekul monosakarida disebut disakarida. Dalam hal ini glukosa + fruktosa = sukrosa. Jadi sukrosa adalah disakarida yang terbentuk dari kodensasi glukosa dan fruktosa. Gabungan tiga monosakarida disebut trisakarida dst. Di dalam tubuh tanaman sintesa sukrosa terjadi sewaktu atau setelah terjadi sintesa sukrosa dalam reaksi gelap pada daun yang telah dipetik dan diberi glukosa atau fruktosa.
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3 .Unsur Boron mempunyai dua fungsi fisiologis utama adalah:
1. Membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses ini menyebabkan buah melon akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas.
2. Boron juga memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Bila tanaman kekurangan unsur Boron maka:
1. Dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang - ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel. Hal ini menyebabkan rasa buah melon menjadi tidak manis, karena terlalu banyak air didalam ruang sel.
2. Pertumbuhan vegetatif akan terhambat karena akan terhambat karena Boron berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan pembesaran sel.
3. Laju proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk didaun. Sebagai informasi tambahan saat ini pupuk boron yang beredar dipasaran adalah Fitomic dan pupuk Borax ( Na2 Bo4O 10H2O ) dan Datolit ( Ca(OH)2 BoSiO4 ).
BESI ( Fe )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk kation Fe dan esensi dari unsur ini adalah:
1. Sebagai gugus prostetik enzim katalase dan peroksidase dan sebagai penyusun feredoxin yang terdapat dalam klorofil.
2. Didalam tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun Fitoferitin yaitu garam Feri Posfo Protein yang terdapat didalam kloroplas dan senyawa ini yang menentukan proses pembentukan klorofil kalau defisiensi Fe sebagai penyusun klorfil tetapi untuk pem-bentukan klorofil Fitoferitin yang mengandung Fe.
Dari dua esensi unsur Fe ini terlihat bahwa Fe berkaitan erat dengan klorofil yang berhubungan erat dengan proses fotosintesis. Jadi kalau Fe defisiensi maka proses fotosintesis juga terhambat maka produksi pun terhambat.
1. Sebagai gugus prostetik enzim katalase dan peroksidase dan sebagai penyusun feredoxin yang terdapat dalam klorofil.
2. Didalam tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun Fitoferitin yaitu garam Feri Posfo Protein yang terdapat didalam kloroplas dan senyawa ini yang menentukan proses pembentukan klorofil kalau defisiensi Fe sebagai penyusun klorfil tetapi untuk pem-bentukan klorofil Fitoferitin yang mengandung Fe.
Dari dua esensi unsur Fe ini terlihat bahwa Fe berkaitan erat dengan klorofil yang berhubungan erat dengan proses fotosintesis. Jadi kalau Fe defisiensi maka proses fotosintesis juga terhambat maka produksi pun terhambat.
MANGAN ( Mn )
Unsur ini diserap dalam bentuk Mn++. Unsur ini dalam
tubuh tanaman mempunyai dua fungsi esensi:
1. Mn mengaktifkan enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA ( Indol Acetic Acid ) yang tidak lain adalah hormon auksin. Bila tanaman kekurangan Mn maka auksin berada dalam konsentrasi tinggi dalam tubuh tanaman sehingga terjadi hambatan pertumbuhan ( tanaman kerdil ). Kita tahu bahwa auksin dalam kadar rendah memacu pembelahan dan pembesaran sel yang dimulai dari ekskresi ion H+ dari sitoplasma ke dinding sel, akibatnya tekanan pada dinding sel makin kuat, dengan adanya imbibisi air maka sel terbelah dan membesar yang mendorong pertumbuhan tanaman tanaman sebaliknya bila auksin berada dalam kadar tinggi akan menghambat pertumbuhan tanaman.
Auxsin berfungsi untuk:
*Pembelahan dan pembesaran sel ( pertumbuhan tanaman).
* Mengaktifkan RNA untuk pembentukan protein di ribosom.
* Merangsang pertumbuhan kalus untuk menjadi akar.
* Merangsang perkecambahan benih.
2. Fungsi ke-2 Mn yang tidak kalah penting adalah: pada proses fotolisis air ( penguraian air ) sehingga terbentuk energi yang dapat digunakan tanaman untuk proses - proses meta-bolisme seperti absorbsi, transpirasi, pembelahan sel, pembungaan, pembentukan buah dll.
1. Mn mengaktifkan enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA ( Indol Acetic Acid ) yang tidak lain adalah hormon auksin. Bila tanaman kekurangan Mn maka auksin berada dalam konsentrasi tinggi dalam tubuh tanaman sehingga terjadi hambatan pertumbuhan ( tanaman kerdil ). Kita tahu bahwa auksin dalam kadar rendah memacu pembelahan dan pembesaran sel yang dimulai dari ekskresi ion H+ dari sitoplasma ke dinding sel, akibatnya tekanan pada dinding sel makin kuat, dengan adanya imbibisi air maka sel terbelah dan membesar yang mendorong pertumbuhan tanaman tanaman sebaliknya bila auksin berada dalam kadar tinggi akan menghambat pertumbuhan tanaman.
Auxsin berfungsi untuk:
*Pembelahan dan pembesaran sel ( pertumbuhan tanaman).
* Mengaktifkan RNA untuk pembentukan protein di ribosom.
* Merangsang pertumbuhan kalus untuk menjadi akar.
* Merangsang perkecambahan benih.
2. Fungsi ke-2 Mn yang tidak kalah penting adalah: pada proses fotolisis air ( penguraian air ) sehingga terbentuk energi yang dapat digunakan tanaman untuk proses - proses meta-bolisme seperti absorbsi, transpirasi, pembelahan sel, pembungaan, pembentukan buah dll.
H2O------ 2H+ +2l + O2
Reaksi ini disebut juga reaksi Hill yang termasuk dalam fotosintesis fase terang.
SENG ( Zn )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Esensialitas dari unsur ini ialah:
1. Zn berhubungan dengan pertumbuhan tanaman sebab Zn menjadi katalisator pembentukan triptophan yaitu salah satu jenis asam amino yang menjadi prekursor (senyawa awal) dalam pembentukan IAA yang selanjutnya menjadi auksin yaitu hormon yang bekerja dalam perkecambahan, pembelahan dan pembesaran sel sehingga menentukan laju pertumbuhan vegetatif tanaman.
2. Zn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula menjadi amilum)
3. Zn sebagai penyusun enzim Karbonic anhidrase yang berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan per-tumbuhan.
1. Zn berhubungan dengan pertumbuhan tanaman sebab Zn menjadi katalisator pembentukan triptophan yaitu salah satu jenis asam amino yang menjadi prekursor (senyawa awal) dalam pembentukan IAA yang selanjutnya menjadi auksin yaitu hormon yang bekerja dalam perkecambahan, pembelahan dan pembesaran sel sehingga menentukan laju pertumbuhan vegetatif tanaman.
2. Zn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula menjadi amilum)
3. Zn sebagai penyusun enzim Karbonic anhidrase yang berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan per-tumbuhan.
H2O + CO2 --------- H2CO3
Sehingga H2O dan CO2 tersedia selalu untuk proses fotosintesis tanaman.
CUPRUN (Cu)
Unsur ini diserap dalam bentuk Cu ++. Jumlah unsur ini 2 - 20 ppm per gram berat kering.
Esensi dari unsur ini adalah:
1. Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator klorofil sehingga berhubungan juga dengan proses fotosintesis.
2. Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman.
3. Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.
Esensi dari unsur ini adalah:
1. Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator klorofil sehingga berhubungan juga dengan proses fotosintesis.
2. Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman.
3. Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.
Mo
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4- . Esensi unsur ini:
1. Sebagai aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pem-bentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel.
1. Sebagai aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pem-bentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel.
Kerja enzim nitrat reduktase
NH3 ----- asam amino -----
protein dan asam nukleat (DNA dan RNA). Jadi NH3 adalah prekursor untuk selanjutnya membentuk asam amino dan asam amino membentuk protein dan asam nukleat.
2. Mo berperan pada metabolisme hormon tanaman. Kekurangan Mo maka per-tumbuhan terhambat karena kadar NO3 - menumpuk dalam tubuh tanaman.
BEBERAPA GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO
Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan
mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana
mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-pen-yimpangan
dan banyak pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak layu
dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani
dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh mereka.
Pada masa lampau ketika pupuk buatan ( anorganik ) belum diproduksi oleh pabrik -pabrik dalam negeri atau katakanlah ketika pupuk buatan masih sulit diperoleh dan kalaupun ada harganya sangat tinggi, para petani kita menyadari akan pentingnya " defisiensi desease " atau penyakit kekurangan unsur hara yang tersedia didalam tanah. Oleh karena itu mereka mengunakan pupuk kandang atau pupuk hijau.Pada masa pembangunan bidang pertanian kini keadaannya telah jauh lebih baik, pupuk anorganik sebagai salah satu sarana yang penting dan para PPL sebagai tenaga-tenaga pembina dan pem-bimbing para petani telah tersebar disetiap pelosok tanah air kita. Sehingga para petani selain mendapat kemudahan dalam memperoleh pupuk anorganik yang murah, juga mengetahui teknologi pe-makaiannya sehingga "defi-siensi desease" dapat diatasi sebagai-mana mesti-nya.Tentang defisiensi desease dapat mudah diatasi karena gejala-gejala akibatnya dapat mudah diketahui. Kekurangan suatu unsur akan menimbulkan kelainan pada pertumbuhan tanaman dan kelainan ini merupakan tanda yang khusus.
Gejala ini timbul karena unsur
yang dapat mempengaruhi proses-proses tertentu pada pertumbuhan tanaman tidak ada, seperti kekurangan Fe, Mg dan Mn akan menimbulkan tanda-tanda khusus pada daun menjadi klorosis ( berwarna kuning ) karena pembentukan klorofil terganggu ( ter-bengkalai).Penyakit kekurangan unsur hara dan gejala-gejala yang ditimbul-kannya dapat dikemukakan dibawah ini secara terperinci.
Pada masa lampau ketika pupuk buatan ( anorganik ) belum diproduksi oleh pabrik -pabrik dalam negeri atau katakanlah ketika pupuk buatan masih sulit diperoleh dan kalaupun ada harganya sangat tinggi, para petani kita menyadari akan pentingnya " defisiensi desease " atau penyakit kekurangan unsur hara yang tersedia didalam tanah. Oleh karena itu mereka mengunakan pupuk kandang atau pupuk hijau.Pada masa pembangunan bidang pertanian kini keadaannya telah jauh lebih baik, pupuk anorganik sebagai salah satu sarana yang penting dan para PPL sebagai tenaga-tenaga pembina dan pem-bimbing para petani telah tersebar disetiap pelosok tanah air kita. Sehingga para petani selain mendapat kemudahan dalam memperoleh pupuk anorganik yang murah, juga mengetahui teknologi pe-makaiannya sehingga "defi-siensi desease" dapat diatasi sebagai-mana mesti-nya.Tentang defisiensi desease dapat mudah diatasi karena gejala-gejala akibatnya dapat mudah diketahui. Kekurangan suatu unsur akan menimbulkan kelainan pada pertumbuhan tanaman dan kelainan ini merupakan tanda yang khusus.
Gejala ini timbul karena unsur
yang dapat mempengaruhi proses-proses tertentu pada pertumbuhan tanaman tidak ada, seperti kekurangan Fe, Mg dan Mn akan menimbulkan tanda-tanda khusus pada daun menjadi klorosis ( berwarna kuning ) karena pembentukan klorofil terganggu ( ter-bengkalai).Penyakit kekurangan unsur hara dan gejala-gejala yang ditimbul-kannya dapat dikemukakan dibawah ini secara terperinci.
GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA MAKRO
KEKURANGAN UNSUR NITROGEN ( N )
Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini
dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau
agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning .
Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun
selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklat-an.Pada
tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh
pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah
tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang.
Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun
penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya
membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil.
KEKURANGAN UNSUR FOSFOR ( P )
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa fungsi fosfat
dalam tanaman adalah: dapat mempercepat pertumbuhan akar
semai, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman
dewasa pada umumnya, meningkatkan produk biji - bijian dan
memperkuat tubuh tanaman padi-padian sehingga tidak mudah rebah.
Karena itu defisiensi unsur hara ini akan menimbulkan hambatan
pada pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang seperti
misalnya pada tanaman serealia (padi-padian,
rumput-rumputan, jewawut, gandum, jagung) daunnya
berwarna hijau tua/ keabu-abuan, mengkilap, sering pula
terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati.
Tangkai daun kelihatan lancip. Pertumbuhan buah jelek, merugikan
hasil biji.
Pada tanaman gandum, defisiensi zat fosfat menimbulkan gejala pada jeraminya, berwarna abu-abu, pertumbuhan tanaman sangat kerdil, hal ini diakibatkan pertumbuhan sistem perakaran yang buruk dan kurang berfungsi.
Pada tanaman gandum, defisiensi zat fosfat menimbulkan gejala pada jeraminya, berwarna abu-abu, pertumbuhan tanaman sangat kerdil, hal ini diakibatkan pertumbuhan sistem perakaran yang buruk dan kurang berfungsi.
KEKURANGAN UNSUR KALIUM ( K )
Defisiensi Kalium memang agak sulit diketahui
gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika
tanaman masih muda, jadi agak berlainan dengan
gejala-gejala karena difisiensi N dan P.
Gejala yang terdapat pada daun terjadi secara setempat-setempat. Padapermulaannya tampak agak mengkerut dan kadang-kadang mengkilap dan selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampakmenguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang - tulang daun, pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor, berwarna coklat, sering pula bagian yang bercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati. Pada tanaman kentang gejala yang dapat dilihat pada daun yang mana terjadi pengkerutan dan peng-gulungan, warna daun hijau tua berubah menjadi kuning bertitik - titik coklat. Gejala yang terdapat pada batang yaitu batangnya lemah dan pendek - pendek sehinga tanaman tampak kerdil. Gejala yang tampak pada buah misalnya buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan sebelum masak, sedang masaknya buahpun berlangsung sangat lambat. Bagi tanaman yang berumbi menderita defisiensi K hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah.
Gejala yang terdapat pada daun terjadi secara setempat-setempat. Padapermulaannya tampak agak mengkerut dan kadang-kadang mengkilap dan selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampakmenguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang - tulang daun, pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor, berwarna coklat, sering pula bagian yang bercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati. Pada tanaman kentang gejala yang dapat dilihat pada daun yang mana terjadi pengkerutan dan peng-gulungan, warna daun hijau tua berubah menjadi kuning bertitik - titik coklat. Gejala yang terdapat pada batang yaitu batangnya lemah dan pendek - pendek sehinga tanaman tampak kerdil. Gejala yang tampak pada buah misalnya buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan sebelum masak, sedang masaknya buahpun berlangsung sangat lambat. Bagi tanaman yang berumbi menderita defisiensi K hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah.
KEKURANGAN UNSUR KALSIUM (Ca)
Defisiensi untuk Ca meyebabkan terhambatnya
pertumbuhan sistem perakara, selain akar kurang sekali
fungsinyapun demikian terhambat, gejala-gejalanya yang
timbul tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput
mengalami per-ubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis
( berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar
diantara ujung tulang - tulang daun, jaringan-jaringan
daun pada beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah
tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca menyebabkan pula
pertumbuhan tanaman demi-kian lemah dan menderita. Hal
ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak
pada sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak
seimbang inilah yang menyebabkan lemah dan menderitanya
tanaman ter-sebut atau dapat dikatakan karena distribusi
zat - zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain
terhambat ( tidak lancar).
KEKURANGAN UNSUR MAGNESIUM ( Mg )
Unsur Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh
karena itu kekurangan Mg yang tersedia bagi tanaman akan
menimbulkan gejala - gejala yang tampak pada bagian daun,
terutama pada daun tua. Klorosis tampak pada diantara
tulang-tulang daun, sedangkan tulang-tulang daun itu
sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara tulang-tulang daun
itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak
kecoklatan. Daun-daun ini mudah terbakar oleh terik
matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu
banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman
dan mengkerut. Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula
pada pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak menghasilakn
biji hendaknya diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan
Mg(OH)2.
KEKURANGAN UNSUR BELERANG ( S )
Defisiensi unsur S gejalanya klorosis terutama pada
daun-daun muda, perubahan warna tidak berlangsung
setempat-tempat, melainkan pada bagian daun selengkapnya,
warna hijau makin pudar berubah menjadi hijau yang
sangat muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang
perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun
selengkapnya. Perubahan warna ini dapat pula menjadi
kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun
kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang
tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang
terkenal dengan sebutan " Tea Yellows" atau " Yellow
Disease"
GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA MIKRO
KEKURANGAN UNSUR BESI ( Fe )
Defisiensi zat besi sesungguh-nya jarang sekali
terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman
terutama daun yang kemudian dinyatakan sebagai kekurangan
tersedia-nya zat Fe ( besi ) adalah karena tidak seimbang
tersedianya zat Fe dengan zat kapur pada tanah yang berkelebihan
kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan
masalah pada daerah - daerah yang tanahnya banyak
mengandung kapur. Gejala-gejala yang tampak pada daun
muda, mula-mula secara setempat-tempat berwarna hijau
pucat atau hijau kekuningan-kuningan, sedang tulang-tulang
daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati.
Selanjutnya pada tulang-tulang daun terjadi klorosis yang
tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan
ada pula yang menjadi putih. Gejala selanjutnya yang
paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda
yang banyak yang menjadi kering dan berjatuhan. Tanaman
kopi yang ditanam didaerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung
kapur, sering tampak gejala-gejala demikian.
KEKURANGAN UNSUR MANGAN (Mn)
Gejala-gejala dari defisiensi Mn pada tanaman adalah
hampir sama dengan gejala defisiensi Fe pada tanaman.
Pada daun-daun muda diantara tulang -tulang daun secara
setempat-setempat terjadi klorosis, dari warna hijau
menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih. Akan
tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai
ke bagian sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada
bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis
bagian-bagian tersebut mati, mengering ada kalanya yang
terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun
tampak menggerigi. Defisiensi ter-sedianya Mn akibatnya
pada pembentukan biji-bijian kurang baik.
KEKURANGAN UNSUR BORIUM ( B )
Walaupun unsur Borium sedikit saja diperlukan
tanaman bagi pertumbuhannya tetapi kalau unsur ini tidak
tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius, seperti:
* Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi-tepi nya. Jaringan-jaringan daun mati.
Daun-daun baru yang masih kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga per-tumbuhan selanjutnya kerdil. Kuncup-kuncup yang mati berwarna hitam/coklat.
* Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan umbi, umbinya kecil - kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.
* Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi-tepi nya. Jaringan-jaringan daun mati.
Daun-daun baru yang masih kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga per-tumbuhan selanjutnya kerdil. Kuncup-kuncup yang mati berwarna hitam/coklat.
* Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan umbi, umbinya kecil - kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.
KEKURANGAN UNSUR TEMBAGA ( Cu )
Defisiensi unsur tembaga akan menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut:
* Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna menjadi coklat dan ahkirnya mati.
* Pada bagian buah, buah-buah tanaman umumnya kecil-kecil berwarna coklat pada bagian dalamnya sering didapatkan sejenis perekat ( gum ).Gejala-gejala seperti terdapat pada tanaman penghasil buah-buahan ( yang kekurangan zat Cu ), seperti tanaman jeruk, apel, peer dan lain-lain.
* Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna menjadi coklat dan ahkirnya mati.
* Pada bagian buah, buah-buah tanaman umumnya kecil-kecil berwarna coklat pada bagian dalamnya sering didapatkan sejenis perekat ( gum ).Gejala-gejala seperti terdapat pada tanaman penghasil buah-buahan ( yang kekurangan zat Cu ), seperti tanaman jeruk, apel, peer dan lain-lain.
KEKURANGAN UNSUR SENG/ZINKUM ( Zn)
Tidak tersediannya unsur Zn bagi pertumbuhan tanaman
meyebabkan tanaman tersebut mengalami beberapa
pen-yimpangan dalam per-tumbuhannya. Penyimpangan ini
menimbulkan gejala-gejala yang dapat kita lihat pada
bagian daun-daun yang tua:
* Bentuk lebih kecil dan sempit dari pada bentuk umumnya.
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun.
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
* Bentuk lebih kecil dan sempit dari pada bentuk umumnya.
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun.
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
KEKURANGAN UNSUR MOLIBDENUM (Mo)
Molibdenum atau sering pula disebut Molibdin
tersedianya dalam tanah dalam bentuk MoS2 dan sangat
dipengaruhi oleh pH, biasanya pada pH rendah tersedianya
bagi tanaman akan kurang. Defisiensi unsur ini menyebab-kan
beberapa gejala pada tanaman, antara lain per-tumbuhannya tidak
normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara umum daun-daunnya
mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami
pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati.
Mati pucuk ( die back ) bisa pula terjadi pada tanaman
yang mengalami kekurangan unsur hara ini.
KEKURANGAN UNSUR Si, Cl DAN Na
Unsur Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman
Serelia misalnya padi-padian, akan tetapi kekurangan
unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi
tanaman. Defisiensi unsur Cl atau Klorida dapat
menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang abnormal ( terutama
pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak kurang sehat dan
berwarna tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman
tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti itu.
Defisiensi unsur Na atau Natrium bagi pertumbuhan tanaman
yang baru diketahui pengaruhnya yaitu meng-akibatkan
resistensi tanaman akan merosot terutama pada musim kering. Tanpa
Na tanaman dalam pertumbuhan-nya tidak dapat meningkatkan
kandungan air ( banyak air yang dapat dipegang per unit
berat kering ) pada jaringan daun. Gejala-gejal lainnya
belum diketahui secara jelas.
UNSUR FUNGSIONAL / BENEFICIAL ELEMENT
Unsur fungsional adalah unsur -unsur yang belum
memenuhi kriteria unsur essensial seperti yang
dikemukakan oleh ARNON & STOKT sehingga unsur-unsur
ini tidak dapat digolongkan dalam unsur essensial, namun
untuk penting untuk tanaman-tanaman tertentu. Dengan adanya unsur
fungsional ini dapat lebih memperbaiki pertumbuhan dan kualitas
hasil atau dengan kata lain, tanpa unsur fungsional ini
tanaman tetap dapat men-yelesaikan siklus hidupnya dengan
sempurna dan normal tetapi dengan adanya unsur ini maka
pertumbuhan dan kualitas akan lebih baik pada hasil
tanaman tertentu, misalnya mentimun dapat mengantikan
sebagaimana peranan K pada tanaman kelapa. Contoh lain
dengan pemberian Na pada tanaman bit gula ( Beta vulgaris ) akan
memperbesar umbi dua sampai tiga kali. Dari hasil -hasil
percobaan, ternyata pada tanaman kenaf dan Rosela (
tanaman serat ) didapatkan bahwa kalau tanaman diberikan
NaCl 100 ppm maka pertumbuhan lebih baik dan berat kering
meningkat jika dibandingkan dengan tanpa pemberian NaCl.
Silikon(Si ) dapat menyebabkan batang tebu tahan terhadap hama penggerek batang.
Cobalt (Co) menyebabkan fiksasi N2 dari udara oleh bakteri bintil akar sehingga tanaman Leguminosa akan mendapat NH3 lebih banyak. Silikon menyebabkan padi lebih tahan terhadap serangan penyakit jamur.
Si diserap dalam bentuk SiO4-
Co diserap dalam bentuk Co++
Na diserap dalam bentuk Na+
Demikian ulasan tentang pengaruh unsur esensial terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman dengan mengetahui manfaat, efek samping dan kerugian unsur-unsur esensial, setidaknya kita dapat gambaran bahwa faktor-faktor penghambat dalam rangka peningkatan produksi sudah teratasi akan tetapi unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman kurang mendapat perhatian, maka usaha peningkatan produksi tidak akan berhasil dengan baik. Untuk itu disarankan untuk terus menerus mengamati dan meneliti setiap perkembangan yang terjadi pada tanaman yang dibudidayakan supaya gejala-gejala terhadap kekurangan unsur hara akan secepatnya dapat diatasi disamping itu dalam jangka panjang kita dapat mengetahui akan kandungan unsur hara dan keadaan tanah yang kita miliki dengan indikasi tanaman yang kita budidayakan sebelumnya.
Silikon(Si ) dapat menyebabkan batang tebu tahan terhadap hama penggerek batang.
Cobalt (Co) menyebabkan fiksasi N2 dari udara oleh bakteri bintil akar sehingga tanaman Leguminosa akan mendapat NH3 lebih banyak. Silikon menyebabkan padi lebih tahan terhadap serangan penyakit jamur.
Si diserap dalam bentuk SiO4-
Co diserap dalam bentuk Co++
Na diserap dalam bentuk Na+
Demikian ulasan tentang pengaruh unsur esensial terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman dengan mengetahui manfaat, efek samping dan kerugian unsur-unsur esensial, setidaknya kita dapat gambaran bahwa faktor-faktor penghambat dalam rangka peningkatan produksi sudah teratasi akan tetapi unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman kurang mendapat perhatian, maka usaha peningkatan produksi tidak akan berhasil dengan baik. Untuk itu disarankan untuk terus menerus mengamati dan meneliti setiap perkembangan yang terjadi pada tanaman yang dibudidayakan supaya gejala-gejala terhadap kekurangan unsur hara akan secepatnya dapat diatasi disamping itu dalam jangka panjang kita dapat mengetahui akan kandungan unsur hara dan keadaan tanah yang kita miliki dengan indikasi tanaman yang kita budidayakan sebelumnya.
Sumber: http://badrussetiawan1.blogspot.com/2010/03/pengaruh-unsur-esensial-terhadap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar